bpbd.tasikmalayakab.go.id, Singaparna – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama dengan stakeholder di lingkungan Pemkab Tasikmalaya, menggelar simulasi gelar kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi sesuai dengan surat edaran Bupati Tasikmalaya tentang peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana hidrometeorologi serta merujuk rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan musim hujan tahun 2023/2024 serta menyikapi peningkatan intensitas bencana yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. Sampai dengan tanggal 15 Desember 2023 ini, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat 182 kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, dengan rincian 149 kejadian tanah longsor, 10 kejadian banjir dan 23 cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana BPBD Kab. Tasikmalaya hadir sebagai pembina apel

Simulasi yang dilaksanakan pada Jumat (15/12) pagi di lapangan Desa Kersagalih Kecamatan Jatiwaras ini dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, S.IP. Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana menegaskan bahwa Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah dengan banyak potensi bencana. “Kondisi geografis Kabupaten Tasikmalaya yang dikelilingi banyak pegunungan dengan lereng, tebing dan jurang ditambah dengan berkurangnya pagar alamiah seperti pepohonan dan rumpun bambu yang diharapkan akan banyak melindungi wilayah pemukiman,” ujarnya.

Dalan simulasi ini, personel BPBD, TNI, Polri, BASARNAS, PMI, Sigesit, Puskesman Jatiwaras serta Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan Jatiwaras melakukan teknik-teknik penyelamatan saat terjadi tanggap darurat bencana yang terbagi menjadi beberapa klaster, diantaranya klaster pengungsian, SAR san evakuasi, kesehatan, peralatan dan logistik serta dapur umum lapangan.

Sehari sebelumnya, juga telah dilaksanakan kegiatan pengarahan materi mengenai Sistem Tanggap Darurat Berbasis Masyarakat dan Sistem Operasi Tanggap Darurat yang disampaikan oleh analis kebencanaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya untuk menunjuang pengetahuan peserta tentang teknik penyelamatan saat tanggap darurat terjadi yang berlangsung hingga malam hari dengan metode TTX (Table Top  Exercise).

Tim SAR gabungan sedang mensimulasikan pertolongan pada ketinggian/vertical rescue

Masyarakat yang hadir untuk melihat simulasi secara langsung apabila terjadi suatu bencana sangat antusias dengan berbondong-bondong memenuhi tepian langan Desa Kersagalih agar meraka tahu apa yang harus mereka lakukan saat terjadinya bencana di wilayahnya.
Kepala Pelaksana BPBD mengapresiasi kegiatan tersebut dengan harapan setiap elemen masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya dan pengetahuan tentang prosedur kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.”Saling memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga, tetangga serta masyarakat sekitar. Bentuklah kelompok-kelompok kesiapsiagaan di lingkungan masing-masing, sehingga kita dapat saling membantu dan bekerja sama ketika dibutuhkan,” pungkasnya. (Pusdalops PB – Datin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *